Edukasi Fintech Lending Berizin Easycash, DanaBagus & AdaKami Kunjungi Mahasiswa di Manado

Kunjungan Edukasi Fintech Lending Berizin Easycash, DanaBagus Dan AdaKami ke Mahasiswa Manado
Kunjungan Edukasi Fintech Lending Berizin Easycash, DanaBagus Dan AdaKami ke Mahasiswa Manado

Reportase.tv Manado – Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022, indeks literasi keuangan provinsi Sulawesi Utara mencapai 50,13%. Sedangkan indeks inklusi keuangannya naik dari 83,99% di tahun 2019 menjadi 86,23% di tahun 2022. Kondisi yang naik tersebut memberi tanda yang positif.

Hal ini menunjukkan, semakin banyak masyarakat provinsi Sulawesi Utara yang paham produk-produk keuangan digital di industri jasa keuangan. Perbedaan antara indeks literasi dan indeks inklusi yang semakin kecil maka akan semakin baik, artinya ada keseimbangan antara akses dan edukasi keuangan.

Untuk mendukung hal tersebut, PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash), PT. Dana Bagus Indonesia (DanaBagus) dan PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menggelar seminar yang dihadiri oleh mahasiswa Universitas Sam Ratulangi Manado dengan tema “Transformasi Digital Industri Keuangan melalui Fintech Lending” pada Selasa, 14 Maret 2023.

Yohana Rosendra, Legal Easycash sebagai narasumber acara mengatakan,“akhirnya kita bisa ketemu langsung dengan teman-teman dari Universitas Sam Ratulangi untuk belajar keuangan digital yang legal dan berizin OJK. Sebagai generasi muda yang cerdas, kita harus paham dengan risiko dan manfaat dari fintech lending sehingga bisa lebih bijak dalam memanfaatkan layanan tersebut,” ujarnya.

Seminar edukasi keuangan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada peserta mengenai fintech lending sebagai alternatif solusi akses keuangan. Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran terhadap tantangan penggunaan fintech lending agar dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan.

Ramdhan K. selaku Chief Marketing Officer DanaBagus menambahkan, “sebagai generasi muda, kita juga perlu memahami potensi dan tantangan yang dihadapi oleh perkembangan ekonomi digital ini, serta beradaptasi dengan perubahan yang terjadi,” kata Chief Marketing itu.

Jonathan Krissantosa, Business Development Manager AdaKami menutup kegiatan seminar dengan mengajak untuk terus belajar dan memahami keuangan digital dengan baik agar dapat memanfaatkan fintech lending dengan bijak untuk memenuhi kebutuhan finansial kita.

Dari data statistik OJK, saat ini terdapat 102 penyelenggara fintech lending yang telah berizin OJK dan merupakan anggota AFPI. Industri fintech lending secara konsisten telah berkontribusi menyalurkan pinjaman kepada pengguna hingga Rp 546,802 triliun per Januari 2023. (sfy)