Hadiri Peluncuran Lagu Ngireng Haji Her Mile, Khofifah Bareng Keluarga Syaichona Cholil di Bangkalan

Khofifah saat di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Demangan, Bangkalan.

Khofifah saat di Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Demangan, Bangkalan.


reportase.tv Bangkalan – Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir di tengah lautan masyarakat Madura dalam acara peluncuran lagu Ngireng Haji Her Mile Khofifah dan Deklarasi Forum Bhindereh Nusantara (Forbhinu) di halaman Pondok Pesantren Syaichona Cholil, Demangan, Bangkalan, Kamis (4/10/2024) malam.

Dalam kesempatan tersebut, ribuan masyarakat yang hadir diajak untuk menyanyi bersama lagu Ngireng Haji Her Mile Khofifah, yang sengaja diciptakan untuk menyatukan suara warga Madura mendukung dan memilih Khofifah-Emil di Pilgub Jatim pada tanggal 27 November 2024 mendatang.

“Tak ada alasan lain mengapa saya memilih beliau. Karena Bu Khofifah orang baik. Sebagaimana di Pilpres saya mendukung Pak Prabowo, di Pilgub ini saya dukung Bu Khofifah. Saya bersama warga masyarakat Madura akan berjuang memenangkan ibu Khofifah,” tegas Haji Khaerul Umam atau yang akrab disapa Haji Her.

Sebagaimana diketahui, Haji Her adalah tokoh yang berada di garda terdepan untuk berjuang menyejahterakan warga Madura khususnya petani tembakau.

“Saya titip nanti kalau Ibu Khofifah sudah menang dan menjabat kembali. Tolong perhatikan pesantren. Banyak pesantren yang per bulannya minus untuk operasional dan gaji guru. Kami yakin ibu Khofifah akan memperjuangkan kiai memperjuangkan pengembangan pesantren, seperti di periode pertama,” tambahnya.

Forbhinu Siap Antarkan Khofifah-Emil Menang Telak di Madura

Tidak hanya itu, di acara ini, Forum Bhindereh Nusantara (Forbhinu) juga menyampaikan deklarasi untuk mendukung Khofifah-Emil dan siap mewujudkan kemenangan telak di Madura.

“Alhamdulillah kami Forbhinu yang merupakan perkumpulan tokoh muda yang bergerak dalam layanan masyarakat di Madura, sudah sepakat, bahwa kami satu hati agar ibu Khofifah dan Pak Emil melanjutkan kepemimpinan dua periode,” tegas Ketua Perbhinu Mudabbir Mashudi.

Forbhinu siap untuk bekerja keras lahir batin dan berkoordinasi juga berkonsolidasi dengan seluruh  elemen. Termasuk Tim Pemenangan Khofifah-Emil dari tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, desa hingga dusun.

“Tujuannya adalah mewujudkan kemenangan telak di Madura,” tegasnya.

Atas kegiatan ini, Khofifah menyampaikan terima kasih pada seluruh keluarga  besar Syaichona Cholil,  masyarakat Bangkalan, dan seluruh masyarakat Madura, khususnya Haji Her dan juga Forbhinu.

“Semangat panjenengan semua luar biasa. Semoga ini bukan hanya silaturahmi tapi juga penyatuan gerakan. Kalau kita bergerak berseiring, maka langkah kita akan semakin terpandu, dan juga terukur untuk mengantarkan kemenangan  Khofifah – Emil dalam Pilgub Jatim 27 November 2024,” ujarnya.

Ditegaskannya di periode pertama kepemimpinan Khofifah Emil, banyak pembangunan yang digelontor di Madura. Diantaranya adalah pembangunan pelabuhan Jangkar. Memang pelabuhan ini lokasinya di Situbondo, akan tetapi operasionalnya ditujukan untuk kemudahan akses bagi masyarakat di Madura Kepulauan.

“Bahkan semua kapal kami siapkan  full AC. Di dek kapal semua juga sudah ada kanopinya. Agar yang tidak bawa mobil, atau roda dua, kalau panas tidak kepanasan, kalau hujan tidak kehujanan. Ini adalah cara kami memuliakan warga masyarakat Madura,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Khofifah juga memperbaiki dan membangun dermaga di Pelabuhan Dungkek. Bukan tanpa alasan, pembangunan infrastruktur ini berangkat dari kebutuhan nyata akses transportasi untuk hewan ternak di Sumenep dan Sumenep kepulauan. Sebab sebelumnya, hewan ternak itu harus didorong ke laut  untuk  berenang di laut.

“Kami juga membangun dermaga di Gili Iyang. Gili Iyang adalah tempat dengan oksigen terbaik dunia. Di dunia hanya ada dua. Selain Gili Iyang ada di Yordania,” ujarnya.

“Dan kita juga bangun pelabuhan Masalembu. Yang bahkan sampai saat kami purna tugas periode pertama belum sempat kami resmikan. Pelabuhan di Masalembu ini sangat bermanfaat untuk akses ke Kalimantan. Ketika saya akan meresmikan tidak ada helikopter yang berani mengantar kecuali ada KRI di bawah. Sehingga ketika ada angin mereka bisa melakukan pendaratan darurat,” ujarnya.

Pembangunan infrastruktur banyak dilakukan di kawasan Madura kepulauan. Namun karena lokasinya jauh, hasil pembangunan di sana relatif kurang banyak ter ekspos.

“Meski banyak yang tidak terberitakan, yakinkan Khofifah Emil punya komitmen yang kuat untuk memuliakan masyarakat Madura. Itulah mengapa ada nawa bhakti satya. Itu adalah sembilan program yang kami gagas untuk memuliakan warga Jawa Timur,” pungkasnya. (sef)

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *