Kota Tegal – Indek Harga Konsumen (IHK) di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Jawa Tengah, mengalami deflasi 0,49 persen mont to mont). Adanya diskon tarif listrik hingga harga bawang merah menjadi penyebabnya.
Bimala, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal melaporkan deflasi ini terjadi selama periode Januari 2025 atau lebih rendah dari bulan sebelumnya, yakni 0,48 persen.
Adanya deflasi ini, lanjut Bimala, menjadikan inflasi tahunan di wilayah BI berada pada angka 1,76 persen (year on year) atau masih berada dalam target yaitu 2,5 persen.
Ada beberapa faktor yang menjadikan terjadinya inflasi. Bimala merinci, pendoro utamanya adalah kelompok perumahan, air, diskon tarif listrik.
“Kelompok pendorong utama laju deflasi bersumber dari Kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga karena adanya diskon tarif listrik PLN,” beber Bimala, Selasa (18/2/2025) di kantornya.
Tarif listrik menjadi pendorong utama deflasi, menyusul adanya diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang diberikan kepada pelanggan rumah tangga daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA yang berlaku selama Januari dan Februari 2025.
Selain itu, produksi bawang merah yang melimpah di Kabupaten Brebes turut mendorong deflasi, diikuti tarif kereta api, mobil dan ketimun.
“Produksi bawang juga ikut andil adanya deflasi,” terusnya.
Ditambahkan, IHK Kota Tegal sepanjang tahun 2025 diperkirakan tetap terjaga pada kisaran target, sejalan dengan capaian inflasi tahun 2024 yang terkendali pada angka 2,19 persen (month to month).
“Hal ini juga didukung membaiknya prakiraan cuaca BMKG di tahun 2025 yang mana El Nino akan melemah dan berangsur ke kondisi netral, serta konsistensi penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di tingkat pusat hingga daerah,” jelas Bimala.
No comment