
Reportase.tv.Banjarnegara – Media Sosial (Medsos) dinilai masih kurang maksimal dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penanganan covid -19 di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Pernyataan tersebut disampaikan pegiat media sosial dari Sedulur Info Cegatan Banjarnegara (SICB) Tri Haryati. Ia menilai sampai saat ini media sosial belum maksimal memberikan edukasi secara maksimal kepada masyarakat dalam mengkampanyekan penanganan COVID- 19
Kenyataan tersebut bisa dilihat dari banyaknya warga yang masih acuh dengan himbauan dari pemerintah terkait pencegahan penularan virus corona seperti penggunaan masker saat keluar rumah, cuci tangan dengan sabun, serta Physical Distancing (menjaga jarak).
“Ini masih terjadi ditengah masyarakat kita, terutama di desa desa,” kata Tri Haryati kepada awak media usai memberikan bantuan APD kepada pihak Rumah Sakit Islam Banjarnegara, Jawa Tengah Senin (27/4/2020).
Tri mengaku di laman facebook yang dikelolannya bersama beberapa rekannya masih sedikit yang mengunggah atau membuat kreatifitas dalam bentuk flayer atau bentuk lainnya meski anggotanya saat ini berjumlah 81.000 orang.
Ia juga mengakui jika anggotanya masih jarang yang mengunggah himbauan dari pemerintah terkait dengan penanganan pencegahan virus corona. Padahal hal tersebut menurutnya bisa sangat membantu pemerintah dalam pencegahan penyebaran covid-19.
“Kami akan koordinasikan lagi dengan anggota agar kedepan pegiat media sosial bisa memberikan kontribusi lebih banyak kepada pemerintah terkait dengan penanganan COVID-19,”lanjutnya.
Sementara Wakil Ketua SICB, Wijaya menambahkan, meski masih minim dalam memberikan edukasi kepada masyarakat melalui media sosial, namun secara tindakan nyata dilapangan pihaknya sudah melakukan gerakan penanganan Covid -19 di Kabupaten Banjarnegara.
“Gerakan sosial yang kita lakukan banyak, membantu tim medis, posko penanganan COVID- 19 di desa dan kecamatan,” katanya.
Kedepan ia berharap, promosi penanganan dan pencegahan covid 19 di media sosial akan semakin masif. Dengan asumsi hampir seluruh warga di Banjarnegara, atau minimal dalam satu keluarga memiliki akun facebook serta media lainnya. “Kami akan berusaha membantu dengan cara kita,” lanjutnya.
Sementara Direktur RS Islam Banjarnegara dr Agus Ujianto SpB mengapresiasi langkah pegiat media sosial dalam melakukan upaya promotif dan edukatif kepada masyarakat.
“Banyak yang sudah dilakukan oleh pengurus-pengurus akun, laman, facebook, instagram, youtube dan lainnya. Dan SICB dari dunia maya sebenarnya juga sudah banyak melakukan hal positif di dunia nyata, Seperti memberikan edukasi, membuka kerjasama dengan rumah sakit, ini sangat menarik,” jelasnya
Ia berharap, nuansa media sosial kedepan bisa benar-benar menjadi agen perubahan, masyarakat yang belum sadar akan semakin sadar, baik masalah sosial, budaya, dan juga lebih penting terkait kesehatan masyarakat ini.
“Media sosial itu magnet, mampu menarik dari yang kurang paham menjadi paham, dari yang negatif menjadi positif, dari yang cuek menjadi pro aktif. Dengan kesadaran tinggi terkait pencegahan covid -19 ini, harapan kami pandemi ini segera berakhir, semua masyarakat menjadi bagian dari usaha bersama ini,” katanya. (M.Anhar/rtv)