Reportase.tv Batam – Peningkatan literasi keuangan di kalangan anak muda di Batam menjadi fokus beberapa lembaga keuangan.
AdaKami dan SINGA Fintech adalah dua lembaga keuangan yang baru-baru ini melakukan berbagai program dan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan keuangan di kalangan generasi muda.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022, angka literasi keuangan di provinsi Kepulauan Riau masih cukup rendah yaitu 48,57%. Oleh karena itu, lembaga keuangan diharapkan dapat membantu peningkatan literasi keuangan melalui berbagai kegiatan untuk generasi muda.
Untuk mendukung peningkatan tersebut, PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) dan PT Abadi Sejahtera Finansindo (SINGA Fintech) menyelenggarakan seminar Muda Paham Fintech dengan tema ‘Kiat Gen-Z Memahami Inovasi Keuangan Masa Kini’ pada Kamis, 11 Mei 2023 yang dihadiri oleh mahasiswa Politeknik Negeri Batam.
“Kesempatan ini bisa kita maksimalkan untuk belajar lebih banyak soal keuangan digital yang legal dan dijamin OJK. Kita sebagai generasi muda yang cerdas, diharapkan bisa paham betul risiko dan keuntungan dari fintech lending agar bisa memakai layanan itu dengan bijak,” kata Jonathan, Business Development Manager AdaKami.
Melalui seminar Muda Paham Fintech di Batam ini, AdaKami dan Singa.id berharap dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pengetahuan keuangan di kalangan generasi muda di Batam. Selain itu, mereka juga menyediakan berbagai konten edukasi keuangan melalui platform digital mereka untuk masyarakat umum.
Hendri Rosman selaku Business Development Manager SINGA Fintech menambahkan, “kami percaya bahwa dengan memiliki pemahaman yang baik tentang keuangan, anak muda akan lebih siap untuk menghadapi tantangan finansial di masa depan. Selain itu, peningkatan literasi keuangan juga dapat berkontribusi pada kemajuan ekonomi daerah,” ujarnya.
Peningkatan literasi keuangan di kalangan anak muda di Batam diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang fintech lending sebagai alternatif akses keuangan. Selain itu, agar generasi muda lebih sadar akan berbagai risiko dan tantangan dalam menggunakan fintech lending, sehingga mereka dapat mengambil keputusan keuangan yang lebih bijak dan tepat.
Dari data statistik OJK, saat ini terdapat 102 penyelenggara fintech lending yang telah berizin OJK dan merupakan anggota AFPI. Industri fintech lending secara konsisten telah berkontribusi menyalurkan pinjaman kepada pengguna hingga Rp 546,802 triliun per Januari 2023. (sfy)