
Reportase.tv,Banjarnegara – Belum lama ini muncul video viral warga di Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah,yang menolak pemakaman menggunakan protokol kesehatan COVID-19.
Di dalam dalam video, warga terlihat berkumpul di dalam sebuah ruangan dan menyampaikan pernyataan yang dibacakan salah satu orang yang ditirukan warga lainnya.
Dalam video tersebut warga juga menyatakan jika salah satu warga yang meninggal dunia tersebut tidak menderita COVID-19.
“Atas nama warga Desa Tlahap Kecamatan Pejawaran kami menyatakan bahwa almarhumah S (inisial) hasil dari RSUD Banjarnegara negatif COVID,” kata salah satu warga.
Dalam video dalam video berdurasi 1 menit 59 detik ini warga menegaskan penolakan terhadap hasil dari Rumah Sakit Margono yang menyatakan almarhumah meninggal dunia karena COVID-19. Warga dengan tegas menyatakan S meninggal dunia bukan karena terkena virus COVID-19.
“Kami atas nama masyarakat Desa Tlahap menyatakan menolak surat pernyataan dari Rumah Sakit Margono yang menyatakan almarhumah meninggal karena COVID-19,” kata warga bersama-sama
Masyarakat Desa Tlahap juga menyatakan jika almarhumah dinyatakan bebas COVID-19.
“Bagi kami Kedaulatan adalah milik rakyat, rakyat yang berdaulat menyatakan almarhumah tidak ada COVID-19,” lanjut warga dalam video.
Menurut warga dalam video tersebut menyatakan jika saat perawatan di RSUD Banjarnegara, diagnosis sama dengan yang dilakukan di Puskesmas yakni hanya sakit paru-paru. Saat tes swab juga kembali dilakukan dengan hasil negatif. Namun, tes terakhir dibawa ke Rumah Sakit Margono hasilnya dinyatakan positif COVID-19.
Mendapat penolakan, warga kemudian membuat pernyataan yang menyatakan bahwa salah satu warganya tersebut bebas COVID-19. Kemudian, proses pemakaman dilakukan biasa tanpa protokol kesehatan COVID-19.
Sementara Kepala Desa Tlahap, Mulyono, membenarkan jika video viral yang beredar tersebut memang ada di wilayahnya pada Selasa (29/6) kemarin.
Warga menolak pemakaman secara protokol kesehatan COVID-19 yang akan dilakukan oleh petugas RSUD Banjarnegara.
“Warga menolak pemakaman almarhumah yang akan dilakukan secara COVID-19,” kata Mulyono kepada Reportase, Kamis (1/7/2021)
Mulyono juga menjelaskan jika berdasarkan keterangan pihak keluarga awalnya, S (25) terdapat benjolan di leher dan S juga memiliki keluhan sesak napas.
“Dileher memang terdapat benjolan, namun karena punya keluhan sesak napas kemudian dibawa ke Puskesmas Karangkobar. berdasarkan labnya hasil penyakit paru-paru. Kemudian dlakukan di-swab dan hasilnya negatif. Saat dirujuk ke RSUD Banjarnegara, hasil swabnya juga negatif,” katanya.(ahr)